Kamis, 24 November 2011

SAHABAT SEJATI


T. George Nd. s
 

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur
persahabatan antara lain :

1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2.
Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan
5. Ketidaksetiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”

Senin, 21 November 2011

METODE BELAJAR SQ3R

METODE BELAJAR DENGAN
 MENGGUNAKAN SQ3R

Oleh : T. Gregorius Nd. S                                                   22 November 2011
            0905032123
           Animal Science facultity
           Of Nusa Cendana
          
Suatu metode belajar  yang efektif harus :

   a)    Didasarkan pada strategi-strategi untuk mencapai proses belajar yang efektif
  b)  Membantu anda menemukan dan memahami bagian-bagian penting dari      materi yang dipelajari
   c)    Membantu anda mengingat bagian-bagian penting
   d)    Lebih efisien daripada sekedar membaca materinya berkali-kali
   e)    Mudah dilaksanakan
SQ3R merupakan suatu metode belajar klasik yang memenuhi criteria di atas.
SQ3R terdiri atas lima langkah yaitu : Survey, Question, Read, Recite, Review. 


1  1. SURVEY (TINJAUAN SEKILAS TERHADAP MATERI)
Yang menjadi tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran  umum tentang isi suatu materi. Untuk meninjau secara umum inti sebuah buku , pertama-tama anda perlu membaca bagian pendahuluan, kata pengantar, daftar isi, dan ringkasan-ringkasan bab. Untuk melakukan survey terhadap suatu bab tertentu, pelajarilah dahulu garis besar (outline)-nya dan bacalah bab-bab tersebut secara sekilas, terutama judul serta subjudul-subjudulnya, perhatikan gambar-gambar serta grafik-grafik atau tabel-tabelnya secara sekilas.
            Kegiatan melakukan survey ini, karena hanya bertujuan mendapatkan gambaran sekilas, hanya berlangsung beberapa menit saja. Banyak buku yang memberikan rangkuman pada bagian akhir setiap bab , membaca rangkuman pada bagian akhir setiap bab, membaca rangkuman bab sebelum membaca bab tersebut juga bias membantu anda mendapatkan suatu ikhtisar umum tentang bab tersebut. Ini sedikit mirip dengan memeriksa sebuah peta sebelum melakukan perjalanan. Survey memberikan suatu kerangka berpikir dari seluruh materi sehingga menghemat waktu ketika mempelajari materi tersebut (karena memahami hubungan antara bagian-bagiannya).
            Ingatan terhadap materi bacaan dapat ditingkatkan hanya dengan cara memberi si pembaca sebuah judul singkat yang mencerminkan pokok pikiran materi tersebut. Itulah sebabnya para penulis buku-buku teks menyusun materi mereka ke dalam beberapa bab dan setiap bab dibagi ke dalam bebrapa subbab, maksudnya : untuk mengingatkan pembaca akan pokok-pokok pikiran dalam setiap bab atau bagian serta untuk memperlihatkan garis besar (outline) keseluruhan materi dan hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain.
            Ini berlaku pula terhadap gambaran-gambaran  dan grafik-grafik. Adanya gambar-gambar dalam sebuah buku bukanlah untuk memenuhi isi halaman, membuat buku menjadi lebih tebal, atau memberi pembaca sesuatu untuk dipandang agar tidak merasa bosan.mencantumkan gambar-gambar memberikan suatu ilustrasi materi dalam buku yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya ingat pembaca terhadap materi buku tersebut.

2  2. QUESTION (mengajukan pertanyaan)
Setelah tahap pertama selesai, baca sekali lagi secara sekilas. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada judul-judul serta subjudul-subjudul. Dengan demikian anda telah menentukan hal-hal yang ingin anda ketahui dari materi tersebut. bebrapa hasil penelitian menunjukkan bahwa menyisipkan pertanyaan-pertanyaan tertulis sebelum, pada saat atau sesudah membaca suatu materi membantu dalam memahami dan mengingat materi tersebut, karena jarang ada materi bacaan yang menyertakan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab, anda dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri sambil membacanya. Pertanyaan dapat mempertahankan minat/interes anda mendorong anda untuk lebih aktif dalam belajar, dan memberikan suatu arah dalam membaca, yang semuanya ini membantu anda memahami serta mengingat suatu materi. Beberapa buku teks menyediakan beberapa pertanyaandi bagian akhir setiap; anda bisa mencoba membaca pertanyaan-pertanyaan itu sebelum membaca bab tersebut. Dengan cara ini akan dapat memperkirakan hal-hal apa saja yang dibicarakan dalam bab tersebut.

3   3. READ (melakukan kegiatan membaca)
Bacaan bab tersebut tanpa membuat catatan apapun. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tadi telah anda ajukan. Baca seluruh bab tersebut. Kadang-kadang table, bagan, dan grafik memberikan lebih banyak informasih daripada teks itu sendiri. Perhatikanlah bahwa ini merupakan langkah ke-3 dalam SQ3R; bagi kebanyakan pelajar, membaca materi merupakan langkah pertama dalam belajar. Celakahnya,tidak sedikit pelajar yang menganggap bahwa membaca adalah satu-satunya langkah (tidak ada langkah-langkah lain). Mereka beranggapan bahwa kalau mata mereka telah memandangi halaman-halaman buku berarti mereka telah mempelajarinya. Strategi para mahasiswa baru yang banyak dijalankan adalah : mereka membaca sebuah bab dan menggarisbawahi hal-hal yang mereka anggap penting. Kemudian untuk mempersiapkan diri dalm ujian mereka hanya mereview bagian-bagian yang telah di garisbawahi. Masalah-masalah yang timbul dari cara ini adalah bahwa mereka biasanya tidak tahu mana yang penting dan mana yang tidak hanya dengan membacanya sekali saja. Begitu juga pada saat membacanya, mereka tidak tahu bagaimana hubungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, jika anda hanya membaca kembali bagian-bagian yang digarisbawahi, anda akan melewatkan berbagai hal yang mungkin justru penting.
Menggarisbawahi bagian-bagian tertentu pada saat membaca suatu materi untuk pertama kalinya juga menimbulkan masalah lain. Karena mudah melakukannya, kebanyakan pelajar menggarisbawahi terlalu banyak bagian. Akibatnya, sebelum ujian yang mereka baca adalah halaman-halaman yang penuh dengan tanda-tanda coretan (garis bawah) yang btidak hanya terdapat pada point-point yang penting, tetapi juga pada point-point yang suda disebelumnya atau point-point yang bertentangan. Masalah lain yang timbul karena sebab yang sama adalah bahwa pelajar akan terbiasa membaca dengan maksud untuk member tanda pada point-point yang pokok dan bukan membaca dengan maksud untuk memahami dan mengingat point-point itu; demikianlah, tidak jarang terjadi seorang mahasiswa menggarisbawahi sebuah kalimat yang dicetak miring dan terus membaca kalimat-kalimat berikutnya tanpa membaca kalimat yang digarisbawahi itu! oleh sebab itu untuk dapat menggarisbawahi bagian-bagian materi secara tepat, anda harus membaca materi tersebut sampai akhir suatu bagian (section), lalu pikirkan kembali poin-point yang penting, kemudin buatlah garis bawah hanya pada kelompok-kelompok kata kunci saja. Menggarisbawahi bagian yang salah dapat menimbulkan interferensi.

      4. RECITE (menyebutkan kembali secara luar kepala)
Recitation sudah dibahas sebelumnya. Dalam tahap ini anda harus menyebutkan kembali materi yang telah anda pelajari, menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang subjudul-subjudul serta kata-kata yang bercetak miring,dan menjawab pertanyaan –pertanyaan tersebut sedetail mungkin. Ini dapat dilakukan setelah mencoba setiap bab, tergantung banyaknya materi. Berapa waktu yang anda perlukan untuk recitation ? untuk kebanyakan buku teks, pada umumya anda memerlukan  separuh dari waktu belajar anda untuk kegiatan tahap ini. Tetapi anda mungkin menggunakan waktu lebih banyak untuk menyebutkan kembali materi yang tidak berhubungan satu sama lain, misalnya, daftar-daftar aturan atau rumus-rumus ; untuk meteri yang berkesinambungan, sehingga menyerupai sebuah cerita, waktu yamg dibutuhkan untuk recitation lebih sedikit.

5  5. REVIEW (meninjau kembali)
Dalam tahap terakhir ini anda perlu melakukan survey sekali lagi terhadap materi yang telah anda pelajari. Disamping itu anda juga perlu meninjau kembali apa yang sudah dapat anda sebut kembali (recite) dan yang belum anda dapat (yang mungkin belum melekat benar dalam ingatan). Sekali lagi ajukan pertanyaan-pertanyaan, seperti tahap survey, tahap ini hanya memerlukan waktu beberapa menit.

Saat terbaik untuk melakukan review  adalah :
a)    Selama belajar, dengan cara melakukan recitation setelah setiap bagian (section) utama dipelajari
b)    Segera setelah mempelajarinya
c)    Tepat sebelum  menghadapi ujian
Review yang dilakukan segera setelah belajar membantu dalam mempelajari kembali materi yang telah terlupakan. Hasil riset menunjukkan bahwa melakukan satu kali review segera setelah belajar dan satu kali lagi seminggu kemudian ternyata lebih efektif daripada satu kali atau dua kali review yang dilakukan segera setelah belajar. Begitu pula cara di atas lebih baik daripada dua kali review yang dilakukan  seminggu sesudah belajar
Berdasarkan penelitian terhadap SQ3R, ternyata metode ini meningkatkan kecepatan membaca, tingkat pemahaman, serta hasil dalam ujian. Disamping itu, prinsip-prinsip SQ3R dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari buku-buku teks, tetapi juga untuk mempelajari buku-buku lain yang dianjurkan (bukan bacaan utama, untuk mempelajari kesusastraan, bagan-bagan, tabel-tabel, peta-peta dan gambar-gambar.
Sebagian besar strategi belajar lain yang pernah dirumuskan para ahli pada dasarnya menganjurkan pokok-pokok yang tidak jauh berbeda dengan SQ3R.

Sebagai contoh, Ian Hunter (dalam bukunya yang berjudul “memory” menganjurkan 3 langkah :
a)    Lakukan survey terhadap materi. Apa saja yang harus diingat ? Apa tujuannya ? sampai seberapa jauh usaha yang diperlukan ? kapan anda melakukannya ?
b)    Susunlah materi tersebut dengan teratur. Hubungkan bagian-bagian yang satu dengan yang lain, hubungkan materi tesebut dengan pengetahuan yang lain, perhatikanlah persamaan-persamaannya,
c)    Ulangi kembali apa yangtelah dipelajari…
Singkatnya, langkah a) dalam prosedur Ian Hunter ini mirip dengan langkah “survey” ; langkah kedua mirip dengan langkah “recite” dan “review”
Wayne Bartz dalam bukunya juga berjudul “memory” mengajukan prosedur sebagai berikut :
a)    Baca sekilas bab yang akan dipelajari
b)    Baca bab tersebut dengan cepat
c)    Ulangi kembali secara luar kepala isi bab tersebut