METODE
BELAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN SQ3R
Oleh : T. Gregorius
Nd. S 22 November 2011
0905032123
Animal Science facultity
Of Nusa Cendana
Suatu metode belajar yang efektif harus :
a)
Didasarkan pada strategi-strategi
untuk mencapai proses belajar yang efektif
b) Membantu anda menemukan dan memahami
bagian-bagian penting dari materi yang dipelajari
c)
Membantu anda mengingat
bagian-bagian penting
d)
Lebih efisien daripada sekedar
membaca materinya berkali-kali
e)
Mudah dilaksanakan
SQ3R merupakan suatu metode belajar
klasik yang memenuhi criteria di atas.
SQ3R terdiri atas lima langkah yaitu
: Survey, Question, Read, Recite, Review.
1 1. SURVEY (TINJAUAN SEKILAS TERHADAP
MATERI)
Yang menjadi tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran umum tentang isi suatu materi.
Untuk meninjau secara umum inti sebuah buku , pertama-tama anda perlu membaca
bagian pendahuluan, kata pengantar, daftar isi, dan ringkasan-ringkasan bab.
Untuk melakukan survey terhadap suatu bab tertentu, pelajarilah dahulu garis
besar (outline)-nya dan bacalah bab-bab tersebut secara sekilas, terutama judul
serta subjudul-subjudulnya, perhatikan gambar-gambar serta grafik-grafik atau
tabel-tabelnya secara sekilas.
Kegiatan melakukan survey ini,
karena hanya bertujuan mendapatkan gambaran sekilas, hanya berlangsung beberapa
menit saja. Banyak buku yang memberikan rangkuman pada bagian akhir setiap bab
, membaca rangkuman pada bagian akhir setiap bab, membaca rangkuman bab sebelum
membaca bab tersebut juga bias membantu anda mendapatkan suatu ikhtisar umum
tentang bab tersebut. Ini sedikit mirip dengan memeriksa sebuah peta sebelum
melakukan perjalanan. Survey memberikan suatu kerangka berpikir dari seluruh
materi sehingga menghemat waktu ketika mempelajari materi tersebut (karena
memahami hubungan antara bagian-bagiannya).
Ingatan terhadap materi bacaan dapat
ditingkatkan hanya dengan cara memberi si pembaca sebuah judul singkat yang
mencerminkan pokok pikiran materi tersebut. Itulah sebabnya para penulis
buku-buku teks menyusun materi mereka ke dalam beberapa bab dan setiap bab
dibagi ke dalam bebrapa subbab, maksudnya : untuk mengingatkan pembaca akan
pokok-pokok pikiran dalam setiap bab atau bagian serta untuk memperlihatkan
garis besar (outline) keseluruhan materi dan hubungan antara bagian yang satu
dengan yang lain.
Ini berlaku pula terhadap
gambaran-gambaran dan grafik-grafik.
Adanya gambar-gambar dalam sebuah buku bukanlah untuk memenuhi isi halaman,
membuat buku menjadi lebih tebal, atau memberi pembaca sesuatu untuk dipandang
agar tidak merasa bosan.mencantumkan gambar-gambar memberikan suatu ilustrasi
materi dalam buku yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya ingat pembaca
terhadap materi buku tersebut.
2 2. QUESTION (mengajukan pertanyaan)
Setelah tahap pertama selesai, baca sekali lagi
secara sekilas. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada judul-judul
serta subjudul-subjudul. Dengan demikian anda telah menentukan hal-hal yang
ingin anda ketahui dari materi tersebut. bebrapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa menyisipkan pertanyaan-pertanyaan tertulis sebelum, pada saat atau
sesudah membaca suatu materi membantu dalam memahami dan mengingat materi
tersebut, karena jarang ada materi bacaan yang menyertakan pertanyaan-pertanyaan
untuk dijawab, anda dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri sambil
membacanya. Pertanyaan dapat mempertahankan minat/interes anda mendorong anda
untuk lebih aktif dalam belajar, dan memberikan suatu arah dalam membaca, yang
semuanya ini membantu anda memahami serta mengingat suatu materi. Beberapa buku
teks menyediakan beberapa pertanyaandi bagian akhir setiap; anda bisa mencoba
membaca pertanyaan-pertanyaan itu sebelum membaca bab tersebut. Dengan cara ini
akan dapat memperkirakan hal-hal apa saja yang dibicarakan dalam bab tersebut.
3 3. READ (melakukan kegiatan membaca)
Bacaan bab tersebut tanpa membuat catatan apapun.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tadi telah anda ajukan. Baca seluruh bab
tersebut. Kadang-kadang table, bagan, dan grafik memberikan lebih banyak
informasih daripada teks itu sendiri. Perhatikanlah bahwa ini merupakan langkah
ke-3 dalam SQ3R; bagi kebanyakan pelajar, membaca materi merupakan langkah
pertama dalam belajar. Celakahnya,tidak sedikit pelajar yang menganggap bahwa
membaca adalah satu-satunya langkah (tidak ada langkah-langkah lain). Mereka
beranggapan bahwa kalau mata mereka telah memandangi halaman-halaman buku
berarti mereka telah mempelajarinya. Strategi para mahasiswa baru yang banyak
dijalankan adalah : mereka membaca sebuah bab dan menggarisbawahi hal-hal yang
mereka anggap penting. Kemudian untuk mempersiapkan diri dalm ujian mereka
hanya mereview bagian-bagian yang telah di garisbawahi. Masalah-masalah yang
timbul dari cara ini adalah bahwa mereka biasanya tidak tahu mana yang penting
dan mana yang tidak hanya dengan membacanya sekali saja. Begitu juga pada saat
membacanya, mereka tidak tahu bagaimana hubungan antara bagian yang satu dengan
yang lainnya. Jadi, jika anda hanya membaca kembali bagian-bagian yang
digarisbawahi, anda akan melewatkan berbagai hal yang mungkin justru penting.
Menggarisbawahi bagian-bagian tertentu pada saat
membaca suatu materi untuk pertama kalinya juga menimbulkan masalah lain.
Karena mudah melakukannya, kebanyakan pelajar menggarisbawahi terlalu banyak
bagian. Akibatnya, sebelum ujian yang mereka baca adalah halaman-halaman yang
penuh dengan tanda-tanda coretan (garis bawah) yang btidak hanya terdapat pada
point-point yang penting, tetapi juga pada point-point yang suda disebelumnya
atau point-point yang bertentangan. Masalah lain yang timbul karena sebab yang
sama adalah bahwa pelajar akan terbiasa membaca dengan maksud untuk member
tanda pada point-point yang pokok dan bukan membaca dengan maksud untuk
memahami dan mengingat point-point itu; demikianlah, tidak jarang terjadi
seorang mahasiswa menggarisbawahi sebuah kalimat yang dicetak miring dan terus
membaca kalimat-kalimat berikutnya tanpa membaca kalimat yang digarisbawahi
itu! oleh sebab itu untuk dapat menggarisbawahi bagian-bagian materi secara
tepat, anda harus membaca materi tersebut sampai akhir suatu bagian (section),
lalu pikirkan kembali poin-point yang penting, kemudin buatlah garis bawah
hanya pada kelompok-kelompok kata kunci saja. Menggarisbawahi bagian yang salah
dapat menimbulkan interferensi.
4. RECITE (menyebutkan kembali secara
luar kepala)
Recitation sudah dibahas sebelumnya. Dalam tahap
ini anda harus menyebutkan kembali materi yang telah anda pelajari, menggunakan
pertanyaan-pertanyaan tentang subjudul-subjudul serta kata-kata yang bercetak
miring,dan menjawab pertanyaan –pertanyaan tersebut sedetail mungkin. Ini dapat
dilakukan setelah mencoba setiap bab, tergantung banyaknya materi. Berapa waktu
yang anda perlukan untuk recitation ? untuk kebanyakan buku teks, pada umumya
anda memerlukan separuh dari waktu
belajar anda untuk kegiatan tahap ini. Tetapi anda mungkin menggunakan waktu
lebih banyak untuk menyebutkan kembali materi yang tidak berhubungan satu sama
lain, misalnya, daftar-daftar aturan atau rumus-rumus ; untuk meteri yang
berkesinambungan, sehingga menyerupai sebuah cerita, waktu yamg dibutuhkan
untuk recitation lebih sedikit.
5 5. REVIEW (meninjau kembali)
Dalam tahap terakhir ini anda perlu melakukan
survey sekali lagi terhadap materi yang telah anda pelajari. Disamping itu anda
juga perlu meninjau kembali apa yang sudah dapat anda sebut kembali (recite)
dan yang belum anda dapat (yang mungkin belum melekat benar dalam ingatan).
Sekali lagi ajukan pertanyaan-pertanyaan, seperti tahap survey, tahap ini hanya
memerlukan waktu beberapa menit.
Saat terbaik untuk melakukan
review adalah :
a)
Selama belajar, dengan cara
melakukan recitation setelah setiap bagian (section) utama dipelajari
b)
Segera setelah mempelajarinya
c)
Tepat sebelum menghadapi ujian
Review yang dilakukan segera setelah belajar
membantu dalam mempelajari kembali materi yang telah terlupakan. Hasil riset
menunjukkan bahwa melakukan satu kali review segera setelah belajar dan satu
kali lagi seminggu kemudian ternyata lebih efektif daripada satu kali atau dua
kali review yang dilakukan segera setelah belajar. Begitu pula cara di atas
lebih baik daripada dua kali review yang dilakukan seminggu sesudah belajar
Berdasarkan penelitian terhadap SQ3R, ternyata metode ini meningkatkan
kecepatan membaca, tingkat pemahaman, serta hasil dalam ujian. Disamping
itu, prinsip-prinsip SQ3R dapat
digunakan bukan saja untuk mempelajari buku-buku teks, tetapi juga untuk
mempelajari buku-buku lain yang dianjurkan (bukan bacaan utama, untuk
mempelajari kesusastraan, bagan-bagan, tabel-tabel, peta-peta dan
gambar-gambar.
Sebagian besar strategi belajar lain yang pernah
dirumuskan para ahli pada dasarnya menganjurkan pokok-pokok yang tidak jauh
berbeda dengan SQ3R.
Sebagai contoh, Ian Hunter (dalam bukunya yang berjudul “memory” menganjurkan 3 langkah :
a)
Lakukan survey terhadap materi. Apa
saja yang harus diingat ? Apa tujuannya ? sampai seberapa jauh usaha yang diperlukan
? kapan anda melakukannya ?
b)
Susunlah materi tersebut dengan
teratur. Hubungkan bagian-bagian yang satu dengan yang lain, hubungkan materi
tesebut dengan pengetahuan yang lain, perhatikanlah persamaan-persamaannya,
c)
Ulangi kembali apa yangtelah dipelajari…
Singkatnya, langkah a) dalam prosedur Ian Hunter ini mirip dengan langkah “survey” ; langkah kedua mirip dengan langkah “recite” dan “review”
Wayne Bartz dalam
bukunya juga berjudul “memory” mengajukan
prosedur sebagai berikut :
a) Baca sekilas
bab yang akan dipelajari
b) Baca bab
tersebut dengan cepat
c) Ulangi
kembali secara luar kepala isi bab tersebut
bagussss ama,,,
BalasHapusmakasih,,,,GB
BalasHapusTrima kasih infonya dan materinya...sangat membantu
BalasHapus