Teknik Inseminasi Buatan (Artificial
Insemination)
Inseminasi Buatan (IB) pada hewan peliharaan telah
lama dilakukan sejak berabad-abad yang lampau. Seorang pangeran Arab yang
sedang berperang pada abad ke-14 dan dalam keadaan tersebut kuda tunggangannya
sedang mengalami birahi. Kemudian dengan akar cerdiknya, pangeran dengan menggunakan
suatu tampon kapas, pangeran mencuri semen dalam vagina seekor kuda musuhnya
yang baru saja dikawinkan dengan pejantan yang dikenal cepat larinya.Tampon
tersebut kemudian dimasukan ke dalam vagina kuda betinanya sendiri yang sedang
birahi. Ternyata kuda betina tersebut menjadi bunting.
Tujuan Inseminasi Buatan
a)
Memperbaiki mutu genetika ternak.
b)
Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk
dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya.
c)
Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan
unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama.
d)
Meningkatkan angka kelahiran dengan
cepat dan teratur.
e)
Mencegah penularan atau penyebaran
penyakit kelamin.
Keuntungan Inseminasi Buatan
a)
Menghemat biaya pemeliharaan ternak
jantan.
b)
Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan
baik.
c)
Mencegah terjadinya kawin sedarah pada
sapi betina (inbreeding).
d)
Dengan peralatan dan teknologi yang baik
sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang lama.
e)
Semen beku masih dapat dipakai untuk
beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati.
f)
Menghindari kecelakaan yang sering
terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar.
g)
Menghindari ternak dari penularan
penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Kerugian Inseminasi Buatan
a)
Apabila identifikasi birahi (estrus) dan
waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan.
b)
Akan terjadi kesulitan kelahiran
(distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan
breed atau turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan
atau breed kecil.
c)
Dapat terjadi kawin sedarah (inbreeding)
apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang
lama.
Penampungan Semen
a)
Dapat dilakukan 1 sampai 3 kali dalam
seminggu.
b)
Harus terampil dalam menyiapkan alat
penampung (vagina buatan) dan terampil dalam menampung semen.
c)
Evaluasi kualitas semen yang meliputi
gerakan massa, motilitas, LD dan konsentrasi. Hanya yang kualitas baik yang
dapat diproses lebih lanjut.
d)
Pengenceran dan pengawetan.
e)
Pengawetan: semen beku atau semen cair
(chilled semen).
Waktu Melakukan Inseminasi Buatan
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus
dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada
posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila
diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para
ahli, perkiraannya adalah:
a)
Permulaan birahi : 44%
b)
Pertengahan birahi : 82%
c)
Akhir birahi : 75%
d)
6 jam sesudah birahi : 62,5%
e)
12 jam sesudah birahi : 32,5%
f)
18 jam sesudah birahi : 28%
g)
24 jam sesudah birahi : 12%
Faktor - Faktor yang Menyebabkan Rendahnya
Prosentase Kebuntingan
a)
Fertilitas dan kualitas mani beku yang
jelek atau rendah.
b)
Inseminator kurang atau tidak terampil.
c)
Peternak tidak atau kurang terampil
mendeteksi birahi.
d)
Pelaporan yang terlambat atau pelayanan
Inseminator yang lamban;
e)
Kemungkinan adanya gangguan reproduksi
atau kesehatan sapi betina. Jelaslah disini bahwa faktor yang paling penting
adalah mendeteksi birahi, karena tanda-tanda birahi sering terjadi pada malam
hari. Oleh karena itu petani diharapkan dapat memonitor kejadian birahi dengan
baik dengan cara mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa).
Petugas IB harus mensosialisasikan cara-cara mendeteksi tanda-tanda birahi.
Salah satu cara yang sederhana dan murah untuk membantu petani untuk mendeteksi
birahi, adalah dengan memberi cat diatas ekor, bila sapi betina minta kawin
(birahi) cat akan kotor atau pudar karena gesekan akibat dinaiki oleh betina yang
lain.
Prosedur Inseminasi Buatan adalah
sebagai berikut:
a)
Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi
Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu.
b)
Dengan mengeluarkan semen beku dari
nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya dibawah air
yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 370C. Jadi
semen/straw tersebut dimasukkan dalam air dengan suhu badan 370C,
selama 7-18 detik.
c)
Setelah dithawing, straw dikeluarkan
dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.
d)
Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan
ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih.
e)
Setelah itu Plastic sheath dimasukkan
pada gun yang sudah berisi semen beku/straw.
f)
Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam
kandang jepit, ekor diikat.
g)
Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai
sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rektum.
h)
Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB)
dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim
(servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu.
i)
Semen disuntikkan/disemprotkan pada
badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 'posisi ke empat'.
j)
Setelah semua prosedur tersebut
dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix dengan
perlahan-lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar