Pengertian Metabolisme
Metabolisme
adalah istilah untuk menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang
memiliki kemampuan memunggut oksigen dan bahan keperluan lainnya, dan untuk
menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan, termasuk karbon
dioksida.
Metabolisme selanjutnya dibagi menjadi dua tipe
perubahan kimia. Yang pertama dikenal sebagai katabolisme, yaitu senyawa kompleks mengalami degradasi menjadi
senyawa yang lebih ssderhana. Kedua dikenal sebagai anabolisme, yaitu senyawa kompleks akan disintesa dari senyawa yang
lebih sederhana. Selama proses katabolisme dan anabolisme, sejumlah metabolit
sisa yang dihasilkan akan ditransformasi, didetoksikasi (jika toksik) dan
diekskresi. Proses metabolik di dalam tubuh akan melepaskan energi untuk kerja
fisik dan sintesis komponen tubuh, karbohidrat, protein dan lipida. Dalam
proses metabolisme, hati dan jaringan darah memainkan peranan yang sangat
penting.
Zat-zat
makanan mengalami proses metabolisme dalam tubuh ternak dan produk akhirnya
akan dimanfaatkan bagi kebutuhan ternak. Metabolisme zat makanan pada ternak
ruminansia dan non-ruminansia serta unggas memiliki keunikan tersendiri. Oleh
karena itu diperlukan secara khusus memahaminya sehingga akan bermanfaat dalam
upaya menyediakan pakan bagi setiap ternak dimaksud.
Proses Fisiogi dan
Metabolisme Pada Aktivitas Tubuh Ternak Kerja
Gerakan
mekanik pada ternak , diawali dengan system nervorum (saraf) bekerja lebih dahulu untuk
menyampaikan perintah otak (kehendak) ke system perototan (muscular) untuk
melakukan gerakan kontraksi-relaksasi (terutama pada daerah kaki).
Terdapat dua kontraksi otot yakni:
1.
Kontraksi
isotonic yang disertai dengan gerakan mekanik, sehingga ternak dapat berjalan.
2.
Kontraksi
isometric yang tidak disertai gerakan mekanik. Kontraksi isometric dimaksudkan
agar posisi tubuh tetap tegak (ternak tidak tergelincir) atau dalam posisi
menahan beban (tubuhnya sendiri atau beban yang diangkat).
Kedua macam kontraksi tersebut membutuhkan suplai
energi baik dari nutrisi
maupun dari hasil metabolisme. Gerakan
mekanik dapat terjadi dalam waktu yang lama dan didukung stamina yang baik,
apabila suplai nutrisi (energi) yang berasal dari sirkulasi darah sesuai dengan kebutuhan.
Pada ternak yang melakukan gerakan mekanik ringan (misalnya berjalan tanpa beban)
membutuhkan suplai energi yang relativ sedikit, sehingga aktivitas sirkulasi darah
tidak perlu direspon dengan peningkatan yang agresif dari pulsus (frekuensi
denyut jantung) dan suplai oksigen melalui frekuensi pernapasan (respirasi).
Pada ternak yang bekerja berat (misalnya membajak di lahan persawahan) gerakan
mekanik membutuhkan energy yang relative besar, sehingga harus direspon dengan
peningkatan yang progresif dari pulsus dan respirasi yang merupakan respon
ternak untuk mensupali kebutuhan energy dan oksigen ke jaringan otot.
Sumber energy utama untuk aktivitas gerakan mekanik adalah
karbohidrat (glukosa) walaupun demikian protein dan lemak dapat juga digunakan
sebagai sumber energi karena zat intermediernya dapat dikonversi menjadi glukosa melalui
proses glukoneogenesis.
Di
samping karbohidrat, ada substansi lain dari glukosa yang dihasilkan dalam
tubuh. Proses ini dikenal sebagai glukoneogenesis.
Substansi glukoneogenik yang penting adalah asam amino, asam lemak, asam
propionat, dan lain-lain.
Dalam
pemanfaatan glukosa, insulin (hormone dari pankreas) dibutuhkan oleh banyak
jaringan untuk memanfaatkan glukosa. Produksi insulin dari pankreas dirangsang
oleh level glukosa darah yang tinggi. Masuknya glukosa ke dalam hati dan otak
sangat bergantung pada keberadaan insulin. Jika level glukosa darah turun,
pankreas akan melepaskan glukogen, yang akan merangsang pemecahan glikogen hati
dan melepaskan glukosa ke dalam darah. Hati memiliki glukosa-6-phosphat
sedangkan urat daging tidak memilikinya tetapi menyimpan glikogen. Glukosa
dimetabolisme menjadi asam laktat dalam urat daging kemudian asam laktat
dirubah menjadi glukosa melalui glukoneogenesis dalam hati. Penyimpanan
sementara dari glikogen setelah terjadinya penyerapan karbohidrat adalah untuk
menjaga terjadinya hyperglycemia, yaitu suatu kondisi dimana kadar gula darah
melebihi kadar normal. Pelepasan glikogen sebagai glukosa untuk mengimbangi
pengambilan gula dari darah oleh jaringan – jaringan untuk menjaga agar tidak
terjadi hypoglysemia. Fungsi glikogenelitik dari hati tersebut dipengaruhi oleh
aktivitas berbagai hormone. Hormon adrenalin dan diabetogenik berfungsi dalam
mempertinggi kadar gula darah. Sementara hormon insulin mempunyai pengaruh
merendahkan gula darah. Hormon-hormon ini bila tidak berfungsi normal maka
dapat terjadi hyperglysemia maupun hypoglysemia.
Karbohidrat
yang masuk ke dalam tubuh ternak jika melebihi dari kebutuhan, karbohidrat
tersebut akan diubah menjadi lemak. Hal ini terjadi karena hati tidak sanggup
untuk menampung karbohidrat (glukosa) dalam jumlah berlebihan, ada batas
kemampuannya. Sebagai contoh, pada ternak-ternak yang digemukkan dengan
memberikan pakan sumber karbohidrat yang tinggi, maka akan terjadi penimbunan
lemak sebagai akibat dari perubahan karbohidrat menjadi lemak. Jadi walaupun
seekor ternak, contohnya ternak babi, diberikan pakan yang mengandung sedikit
kadar lemaknya, setelah ternak tersebut dipotong dapat terjadi kandungan lemak
dalam tubuhnya lebih tinggi dari lemak yang terdapat dalam ransum yang
dimakannya.
Proses
Pembentukan Energi dari Karbohidrat
Fungsi penting dari karbohidrat dalam
tubuh ternak adalah menyediakan energi. Energi tersebut tersedia apabila
mengalami pembakaran menjadi air dan karbondioksida (H2O dan CO2).
Contohnya, satu gram berat molekul hexosa (180 gram) akan menghasilkan 686 kkal
panas saat dibakar menjadi karbondioksida dan air :
C6H12O6
+ 6 O6 -----►6 CO2
+ 6 H2O + 686 kkal
Jumlah yang sama dari energi yang
dilepaskan dalam sel, tetapi terbanyak energi yang dilepaskan dari oksidasi
dalam sel disimpan dalam bentuk ikatan energi yang tinggi, khususnya ditemukan
dalam Adenosin Triphosphat (ATP). Monosakarida yang berasal dari pencernaan
karbohidrat dihasilkan terutama di dalam usus halus. Glukosa dan gula hexosa
lainnya diserap di usus halus dan kemudian di bawa ke hati dan seterusnya diubah menjadi glikogen. Glikogen kemudian
secara bertahap diubah kembali menjadi glukosa. Pembentukan glikogen dari
glukosa adalah suatu reaksi ensim yang membutuhkan energi dalam bentuk
ATP.
Karbohidrat
diabsorbsi sebagai monosakarida dan kemudian diangkut melalui darah ke hati,
urat daging dan jaringan lain untuk dimetabolisme dan dimanfaatkan. Degradasi
atau sintesis karbohidrat dalam sel dilakukan oleh sejumlah ensim yang sangat
spesifik. Ada sejumlah jalur dalam proses metabolisme tetapi hanya tiga
rangkaian yang diuraikan karena lebih menonjol pada mamalia, yaitu 1)
glikolisis, 2) siklus asam sitrat dan 3) jalur pentosa phosphat.
Glikolisis
Pada proses ini, glikogen, glukosa
atau monosakarida lainnya dipecah menjadi asam piruvat dan asam laktat tanpa
kehadiran molekul oksigen (anaerobik). Dalam proses glikolisis, dua mol ATP
digunakan dalam phosporilasi glukosa dan fruktosa-6-phosphat. Empat mol ATP
dihasilkan pada sisa rangkaian. Jadi hasil akhir dalam rangkaian glikolisis di
bawah kondisi anaerobik hanya 2 mol ATP per mol glukosa. Dalam glikolisis
aerobik 10 mol ATP dihasilkan dari 1 mol glukosa. Karena ada 2 mol ATP yang
digunakan maka produksi akhir ATP dari ADP adalah 8 mol.
Fungsi Metabolisme Glukosa pada Ruminansia.
1.
Sumber
utama energi di jaringan syaraf terutama di otak dan sel-sel darah
merah.
2.
Untuk
metabolisme otot dan produksi glikogen (persendian energi di
otot dan di hati).
3. Pada
ternak yang sedang laktasi digunakan untuk prekursor utama
dari pembentukan laktosa dan gliserol (komponen lemak susu) dan
suplai
nutrisi untuk janin. Kebutuhan glukosa ini meningkat pada akhir
kebuntingan.
nutrisi untuk janin. Kebutuhan glukosa ini meningkat pada akhir
kebuntingan.
4. Untuk
pembentukan NADPH diperlukan untuk sintesis Asam
lemak rantai panjang NADPH dari oksidasi glukosa via jalur
pentosa-fosfat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar